Siapa sih yang tidak ingin kuliah ke luar negeri? Mungkin sebagian dari kita ingin kuliah ke luar negeri, hanya saja tidak tahu langkah/persiapan apa saja yang harus dilalui. Sekarang saya akan memberitahu kalian persiapan apa saja yang harus dilalui oleh temen-temen jika ingin kuliah ke luar negeri. Check this out~
1.
Bahasa Inggris
Tidak mungkin dong jika kita ingin kuliah ke luar
negeri tapi bahasa inggris kita tidak baik? Apa lagi jika ingin mendapat
beasiswa yang persaingannya sangat ketat. Yup, salah satu syaratnya adalah bisa
berbahasa inggris. Minimal kamu harus bisa mencapai skor TOEFL (PBT : 550, atau
IBT : 79) atau IELTS (6,0). Mungkin itu baru standarnya, sebaiknya kamu bisa
melebihi skor yang telah ditentukan oleh program beasiswa tersebut. Semakin
bagus nilai kamu, maka akan semakin besar kesempatanmu untuk bisa kuliah ke
luar negeri
Perlu diketahui juga, negara Inggris hanya menerima
IELTS. Jadi, jika kamu ingin mendapatkan beasiswa ke Inggris, kamu harus
mengikuti ujina IELTS.
Jika kamu belum pernah mengikuti ujian TOEFL atau
IELTS sama sekali, ataupun nilaimu dibawah standar, jangan menyerah. Kamu bisa
mengikuti kursus persiapan. Sebenarnya, jika rajin dan disiplin, kamu bisa
mencapai skor diatas tanpa harus mengikuti kursus. Tipsnya adalah banyak-banyak
berlatih dan kamu juga bisa membeli buku soal-soal IELTS dan TOEFL atau bahkan
bisa mendapatkan soal-soal gratis di internet
2.
Nilai Akademis
Untuk nilai akademis, minimal nilaimu harus 7,0 atau
yang sudah kuliah IPK tidak boleh dibawah 3,0. Nilai yang bagus selain
mencerminkan kecerdasan, juga keseriusan dan tanggung jawab dalam belajar.
Beasiswa tujuannya adalah untuk membantu pelajar untuk menimba ilmu, supaya
bisa memberikan kontribusi yang baik jika sudah terjun ke masyarakat. Jadi,
panitia tentunya akan memilih kandidat yang berkarakter bagus, bertanggung
jawab dan mempunyai kompetensi.
Bagaimana
jika kamu mendapatkan nilai yang standar? Apakah tidak bisa mendapat beasiswa
ke luar negeri? Bisa. Jika kamu mempuyai faktor pendukung lainnya. Misalnya
kamu ingin kuliah ke Perancis. Nilai rapot/IPK kamu biasa-biasa saja, tapi kamu
pernah memenangkan pidato bahasa Jerman atau sejenisnya. Itu bisa saja menjadi
faktor plus bagi dirimu sendiri
·
Langkah
sekanjutnya
Jika
kamu sudah mendapatkan skor yang diminta (baik bahasa inggris dan akademik),
kamu tinggal melanjutkan ke langkah selanjutnya, yaitu mendaftar ke universitas
luar negeri yang kamu minati.
Setelah
mendapatkan surat penerimaan (Adminission Letter atau Letter of Acceptance),
kamu bisa menggunakannya untuk mengajukan beasiswa. Surat ini adalah pernyataan
bahwa kamu telah diterima di universitas tersebut, kemudian juga mencantumkan
jurusan, durasi kuliah serta total biaya kuliah.
Untuk
mengajukan beasiswa, selain skor TOEFL atau IELTS dan transkip nilai akademis,
kamu juga perlu menyediakan dokumen-dokumen dibawah ini. Persiapkanlah sedini
mungkin, agar kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
A.
CV
CV
atau Curriculum Vitae ini sangatlah penting karena panitia beasiswa mengenal
kita dari CV yang kita tulis. Jadi, sangatlah penting menulis CV yang
meyakinkan.
Kamu bisa mempersiapkan CV sejak awal, kemudian
menyesuiakannya dengan permintaan beasiswa. Ada yang meminta CV dengan data-data
standar, ada juga yang meminta CV lengkap yang mencakup motivation
letter/motivation statement (pernyataan motivasi dan tujuan belajar). Tujuannya
adalah untuk meyakinkan panitia bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk
mendapatkan beasiswa tersebut.
B.
Surat Referensi
Surat Referensi memberi nilai tambah bagi CV yang
ditulis. Di dalam CV, kita menggambarkan potensi kita dari sudut pandang kita
sendiri, berdasarkan prestasi yang kita capai. Sedangkan surat referensi
ditulis oleh pihak lain (baik dari guru, dosen, perusahaan, majikan tempat
bekerja, dan lian sebagainya) yang memberi kepastian bahwa kita memang memiliki
kepribadian, kompetensi dan kredibilitas yang baik.
C.
Formulir
Pendaftaran
Formulir pendaftaran dapat di download dari situs
pemberi beasiswa. Pastikan mengisi formulir dengan lengkap dan jelas. Jangan
mengosongkan bagian manapun. Biasanya di situs akan dijelaskan cara megisi
formulir dan apa saja yang diminta dan yang perlu diperhatikan, baca dengan
seksama sebelum mengisi.
D.
Dokumen-dokumen
lainnya
Tergantung penyelenggara beasiswa, terkadang ada
yang meminta tes kesehatan (misalnya beasiswa ke Australia), surat keterangan
kerja, tes-tes tertentu seperti GRE/GMAT.
Jika
kamu sudah mengisi dan melengkapi persyaratan-persyaratan di atas, maka kamu
sudah siap mendapatkan beasiswa. Mungkin terdengar ribet dan sulit, tapi tidak
mustail bagi kita semua untuk bisa mendapatkan beasiswa seperti yang kita
inginkan. Ingat! Kerja keras, tidak akan mengecewakam~ semangatt!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar