Indonesia
dikenal sebagai negara baby smokers country. Karena Indonesia adalah
negara yang anak-anaknya paling banyak perokoknya.
Ketua Tobacco Control Support Center (TCSC) Kartono Mohamad mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara baby smokers country, karena jumlah perokok anak yang banyak.
Hal ini berkaitan dengan Rancangan Undang-undang (RUU) Pertembakauan yang terlihat sangat mendorong anak-anak atau generasi muda Indonesia untuk merokok.
"Perlu diwaspadai, di balik revisi ini agar generasi muda didorong untuk merokok. Sangat terlihat anggota parlemen tidak peduli pada kesehatan anak-anak," ujar Kartono saat ditemui dalam diskusi "Kejar Tayang Baleg DPR RI terhadap RUU Pertembakauan" di Jakarta, Minggu (26/6/2016).
Menurut dia, RUU Pertembakauan malah memperbesar jalan industri rokok untuk merusak generasi muda Indonesia. Pasalnya, RUU Pertembakauan memperbesar produksi industri rokok.
"Makin hari makin terbuka isinya, pada ujungnya ingin membuat industri rokok dilindungi agar tetap diperbesar produksinya dan meracuni generasi muda," kata dia.
Ia mengatakan, dampak kesehatan sangatlah nyata dari meluasnya peredaran rokok. Dari data Riskesdas, 85 persen anak-anak Indonesia tekah terpapar asap rokok, baik itu di rumah maupun di tempat-tempat umum dan kendaraan.
"Sudah terbukti bahwa rokok dapat menurunkan IQ rendah pada anak-anak. Sehingga mereka menjadi susah unuk menyerap pelajaran dan bersaing ke depannya," katanya.
Sumber : Kompas Health
Ketua Tobacco Control Support Center (TCSC) Kartono Mohamad mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara baby smokers country, karena jumlah perokok anak yang banyak.
Hal ini berkaitan dengan Rancangan Undang-undang (RUU) Pertembakauan yang terlihat sangat mendorong anak-anak atau generasi muda Indonesia untuk merokok.
"Perlu diwaspadai, di balik revisi ini agar generasi muda didorong untuk merokok. Sangat terlihat anggota parlemen tidak peduli pada kesehatan anak-anak," ujar Kartono saat ditemui dalam diskusi "Kejar Tayang Baleg DPR RI terhadap RUU Pertembakauan" di Jakarta, Minggu (26/6/2016).
Menurut dia, RUU Pertembakauan malah memperbesar jalan industri rokok untuk merusak generasi muda Indonesia. Pasalnya, RUU Pertembakauan memperbesar produksi industri rokok.
"Makin hari makin terbuka isinya, pada ujungnya ingin membuat industri rokok dilindungi agar tetap diperbesar produksinya dan meracuni generasi muda," kata dia.
Ia mengatakan, dampak kesehatan sangatlah nyata dari meluasnya peredaran rokok. Dari data Riskesdas, 85 persen anak-anak Indonesia tekah terpapar asap rokok, baik itu di rumah maupun di tempat-tempat umum dan kendaraan.
"Sudah terbukti bahwa rokok dapat menurunkan IQ rendah pada anak-anak. Sehingga mereka menjadi susah unuk menyerap pelajaran dan bersaing ke depannya," katanya.
Sumber : Kompas Health
Tidak ada komentar:
Posting Komentar