Memang bagi sebagian orang, pertanyaan “kapan nikah” kepada seorang bujang mungkin bertujuan untuk memotivasi, dengan harapan si jomblo tersebut segera menuntaskan masa lajangnya. Namun, bagi seseorang yang telah lama membujang, kalimat motivasi sudah sangat kenyang, sehingga bukan itu yang mereka butuhkan. Lantas apa juga? Beri mereka pasangan, bukan hanya sekedar kalimat “kapan nikah”, percuma ikut seminar pranikah kesana-kemari jika labuhan hati belum dijumpai. Bukan motivasi lagi yang mereka harapkan, melainkan calon dan dana resepsi.
Bahkan Rasulullah pun sangat menganjurkan untuk menjodohkan orang-orang yang masih sendiri agar mereka menjadi berpasangan, sebagaimana dalam Hadits riwayat ibnu majah 1965:
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ
عَمَّارٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ
يَزِيدَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ أَبِي
رُهْمٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مِنْ أَفْضَلِ الشَّفَاعَةِ أَنْ يُشَفَّعَ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ فِي
النِّكَاحِ
Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar, telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin Yazid dari Yazid bin Abu Habib dari Abul Khair dari Abu Ruhm ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik pertolongan adalah menjodohkan dua orang (seorang laki-laki dan perempuan) dalam pernikahan.” (HR Ibnu Majah).
Selain hadist di atas, Imam Jalaluddin As-Suyuti dalam Al-Hawi lil Fatawi juga meriwayatkan:
وعن
أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلّم قال : ( من مشى في تزويج امرأة
حلالاً يجمع بينهما رزقه الله تعالى ألف امرأة من الحور العين كل امرأة في
قصر من در وياقوت وكان له بكل خطوة خطاها أو كلمة تكلم بها في ذلك عبادة
سنة قيام ليلها وصيام نهارها )
Diriwayatkan dari abi Hurairah dari Nabi, beliau bersabda: barang siapa yg berjalan, mempertemukan seseorang pada wanita halal yang mana hendak mengumpulkan (menikahkan) keduanya, maka Allah akan memberi rizqi padanya seribu bidadari, dan setiap bidadari berada di istana yg terbuat dari mutiara dan yaqut, untuk setiap langkah kakinya dan kalimat yg diucapkannya (ketika hendak menjodohkan, menikahkan), ditulis baginya pahala ibadah setahun, yang malamnya digunakan untuk qiyamul lail sedangkan siangnya digunakan untuk berpuasa. (Al-Hawi lil Fatawi: 2/36)
Karenanya, stop pertanyaan “kapan nikah”, tapi carilah pasangan untuk mereka yang masih sendirian. Sebab, sebaik-baik pertolongan adalah menjodohkan, demikian Rasulullah berpesan.
Cr : @MuslimIndonesia