Bagaimana
sebenarnya proses berlangsungnya evolusi? Populasi cenderung berevolusi
mengikuti pola-pola umum, yaitu divergen, radiasi adaptif, konvergen, dan
koevolasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama-sama.
1. Evolusi Divergen
Pada
evolusi divergen ini, spesies yang berbeda berasal dari perkembangan moyang
yang sama. Contohnya populasi yang mengalami evolusi ini adalah populasi tupai
antelop yang hidup di sekitar Grand Canyon Colorado. Grand Canyon merupakan
penghalang geografi yang memisahkan populasi antelop menjadi dua kelompok. Pada
akhirnya, kedua kelompok mengalami isolasi produksi. Setelah terpisah secara
bertahap, masing-masing kelompok berkembang secara bebas dan terbentuk dua
spesies yang berbeda. Satu spesies antelope menghuni daerah pinggiran sebelah
utara dan lainnya di sebelah selatan Grand Canyon.
2. Radiasi
Adaptif
Kadang-kadang
evolusi divergen secara bersama-sama terjadi di antara sejumlah anggota
populasi tunggal. Dalam proses yang disebut radiasi adaptif, anggota dari suatu
spesies secara cepat terpencar untuk memperoleh keuntungan dari banyak tipe
habitat yang berbeda. Oleh karena itu, pada radiasi adaptif ditemukan perbedaan
dalam hal cara memperoleh makanan dan tempat tinggal. Spesialisasi seperti ini
pada akhirnya menghasilkan spesies dan berbeda secara genetika, tetapi memiliki
penampilan yang sama.
3. Evolusi
Konvergen
Evolusi konvergen merupakan pola
evolusi spesies-spesies yang memiliki hubungan kekerabatan jauh mengembangkan
sifat-sifat sifat-sifat yang sama. Pola tersebut terjadi ketika anggota spesies
yang memiliki hubungan kekerabatan jauh menempati habitat yang sama sehingga
mereka dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan yang sama. Dalam hal ini,
seleksi alam akan mendukung adaptasi yang sama dalam setiap populasi. Contoh
peristiwa evolusi konvergen adalah mamalia marsupialia Australia dan mamalia
berplasenta yang hidup di benua lain.
4. Koevolusi
Koevolusi
merupakan pola evolusi pada dua atau lebih spesies yang saling memengaruhi
antara satu dengan yang lainnya. Pada pola tersebut terbentuk karena pada
umumnya spesies-spesies tersebut menjalin hubungan tertentu secara alami.
Koevolusi kemungkinan
terjadi karena spesies yang berbeda mempunyai interaksi yang dekat secara
ekologi satu sama lainnya, misalnya antara pemangsa dengan mangsa dan interaksi
yang bersifat kompetisi ataupun mutualisme. Perubahan evolusioner bentuk
morfologi tumbuhan kemungkinan memengaruhi bentuk morfologi herbivor yang
memakan tumbuhan tersebut. Begitupula, bentuk morfologi herbivor juga
memengaruhi evolusi tumbuhan yang dimakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar