Minggu, 25 Desember 2016

Pola-pola Evolusi



Bagaimana sebenarnya proses berlangsungnya evolusi? Populasi cenderung berevolusi mengikuti pola-pola umum, yaitu divergen, radiasi adaptif, konvergen, dan koevolasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama-sama.
1.      Evolusi Divergen
Pada evolusi divergen ini, spesies yang berbeda berasal dari perkembangan moyang yang sama. Contohnya populasi yang mengalami evolusi ini adalah populasi tupai antelop yang hidup di sekitar Grand Canyon Colorado. Grand Canyon merupakan penghalang geografi yang memisahkan populasi antelop menjadi dua kelompok. Pada akhirnya, kedua kelompok mengalami isolasi produksi. Setelah terpisah secara bertahap, masing-masing kelompok berkembang secara bebas dan terbentuk dua spesies yang berbeda. Satu spesies antelope menghuni daerah pinggiran sebelah utara dan lainnya di sebelah selatan Grand Canyon.
2.      Radiasi Adaptif
Kadang-kadang evolusi divergen secara bersama-sama terjadi di antara sejumlah anggota populasi tunggal. Dalam proses yang disebut radiasi adaptif, anggota dari suatu spesies secara cepat terpencar untuk memperoleh keuntungan dari banyak tipe habitat yang berbeda. Oleh karena itu, pada radiasi adaptif ditemukan perbedaan dalam hal cara memperoleh makanan dan tempat tinggal. Spesialisasi seperti ini pada akhirnya menghasilkan spesies dan berbeda secara genetika, tetapi memiliki penampilan yang sama.
3.      Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen merupakan pola evolusi spesies-spesies yang memiliki hubungan kekerabatan jauh mengembangkan sifat-sifat sifat-sifat yang sama. Pola tersebut terjadi ketika anggota spesies yang memiliki hubungan kekerabatan jauh menempati habitat yang sama sehingga mereka dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan yang sama. Dalam hal ini, seleksi alam akan mendukung adaptasi yang sama dalam setiap populasi. Contoh peristiwa evolusi konvergen adalah mamalia marsupialia Australia dan mamalia berplasenta yang hidup di benua lain.
4.      Koevolusi
Koevolusi merupakan pola evolusi pada dua atau lebih spesies yang saling memengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Pada pola tersebut terbentuk karena pada umumnya spesies-spesies tersebut menjalin hubungan tertentu secara alami.
Koevolusi kemungkinan terjadi karena spesies yang berbeda mempunyai interaksi yang dekat secara ekologi satu sama lainnya, misalnya antara pemangsa dengan mangsa dan interaksi yang bersifat kompetisi ataupun mutualisme. Perubahan evolusioner bentuk morfologi tumbuhan kemungkinan memengaruhi bentuk morfologi herbivor yang memakan tumbuhan tersebut. Begitupula, bentuk morfologi herbivor juga memengaruhi evolusi tumbuhan yang dimakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar