Studi
genetika populasi manusia menggunakan metode biologi molekuler mutakhir
memastikan bahwa manusia modern berevolusi dari benua Afrika. Manusia modern
(Homo Sapiens) sama sekali tidak memperoleh kontribusi genetika dari manusia
purba Eropa (Neanderthal) maupun hominid Asia (Homo erectus), baik yang
fosilnya ditemukan di sekitar kota Beijing, Cina maupun di Pulau Jawa.
Ini
berarti teori Out of Africa telah berhasil mematahkan teori Multiregional
(Kontinuitas Regional), yang meyakini bahwa manusia purba berevolusi secara
semi-independen di banyak tempat. Teori yang terakhir ini banyak dianut oleh
para antropolog ragawi. Hasil studi genetika populasi tadi baru saja
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi, Science edisi 11 Mei 2001. Salah
satu dari 21 tulisannya adalah Prof .Dr. Sangkot Marzuki D.Sc., Direktur
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta.
Jika
hasil penelitian DNA manusia purba baru-baru ini membuktikan bahwa manusia
Neanderthal sudah pasti tidak memberikan kontribusi sama sekali pada manusia
Eropa modern, tidak demikian dengan kubu ilmuan yang masih meyakini bahwa
manusia purba Asia mungkin saja telah berevolusi menjadi manusia Asia modern.
Alasannya, karena di Asia bagian timur, seperti Cina dan Indonesia, ditemukan
banyak fosil hominid. Namun, publikasi di Science, yang meneliti kromosom
kelamin Y pada 12.127 sempel pria dari 163 populasi Asia, dipastikan telah
mematahkan anggapan tadi.
Dikatakan,
penelitian ini memanfaatkan tiga marka (marker) genetika pada kromosm Y yang
diturunkan melalui jalur paternal. Kromosom Y digunakan karena tidak adanya
rekombinasi serta kecilnua kemungkinan mutasi. Ketiga marka yang digunakan ini
(YAP, M89, dan M130) merupakan turunan dari lokus M168 yang dimiliki oleh semua
populasi yang ada di luar Afrika dan oleh karena itu merupakan penanda migrasi
keluar dari Afrika sekitar 44.000 tahun yang lalu. “Jika ada individu yang
tidak menunjukkan satu dari ketiga marka di atas, maka kontribusi asal mula
hominid local menjadi mungkin. Namun, dari 12.127 sempel, tidak satupun
ditemukan yang tidak membawa marka-marka di atas. Kesimpulannya, semua manusia
modern berasal dan berevolusi dari manusia Afrika,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar